Syukurlah, di tengah membanjirnya produk handphone-handphone buatan luar negeri, ternyata ada juga handphone-handphone dengan merek lokal.Handphone-handphone merek lokal itu ada yang hanya dirakit di Indonesia setelah diimpor komponen dan suku cadangnya dari negara lain, atau ada juga yang benar-benar diproduksi Indonesia, walau ada beberapa komponen masih harus diimpor dari luar negeri.
Salah satu handphone lokal adalah merek Nexian–yang menjadi pertanyaan mengapa menggunakan merek asing (dalam hal ini China atau Korea?) jika mengaku produk dari Indonesia?–diproduksi oleh PT Nexian Technology yang didirikan dari beberapa perusahaan, yaitu:PT INTI Pisma Internasional, PT J-Tech Manufacturing of Indonesia,PT Airwave Technology, dan PT Metrotech Jaya Komunika.
Walaupun masih tergolong baru dalam bisnis Handphone, nampaknya minat pasar terhadap produk handphone Nexian cukup tinggi.Hal ini bisa dibuktikan dengan diberikannya penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Nexian yang mampu menjual 100.000 unit dalam waktu 6 bulan. Bahkan rencananya, produk Nexian NX330 akan diekspor ke Filipina.
Hal ini cukup membanggakan kita, ternyata bangsa kita tidak hanya bisa membeli dan membeli saja produk-produk teknologi handphone dari luar negeri.Kita bisa juga membuat produk handphone sendiri walau mereknya tersebut masih asing terdengar oleh telinga kita.
Selain mampu membuat, poduk handphone buatan Indonesia harus memiliki kualitas yang bagus,”bandel”,kuat,tidak sering “hang” dan memiliki fitur-fitur yang lengkap sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Sebagai saran saja, seharusnya handphone buatan Indonesia harus memiliki konsep Handphone Upgradeable, yaitu Handphone yang bisa dimodifikasi dan dimaksimalkan kinerja handphone tersebut oleh pengguna handphone itu sendiri. Mulai dari chasing handphone itu yang bisa diganti-ganti, sistem operasi yang bisa dimodifikasi dan ditingkatkan kinerjanya, hingga fitur-fitur yang ada di dalamnya seperti aplikasi-aplikasi dan game-game (game Java) dapat berjalan dengan baik,mudah diperolehnya (kalau perlu gratis untuk mendapatkannya).Di samping itu juga bisa mendukung sistem terbuka/Open System dan juga mendorong penggunaan OpenSource (misalnya menggunaka Linux Montavista) secara luas lagi.
Sebagai contoh,Handphone Motorola E398 bisa dibilang Upgrade Handphone, karena bisa dimodifikasi semua fitur-fitur di dalamnya dan ditingkatkan lagi kinerja dan kemampuannya.Mulai dari mengganti Skin Theme,penggunaan Sistem Operasi Linux,dan penambahan paket-paket aplikasi yang lebih lengkap lagi.Hal ini membuat timbulnya komunitas-komunitas pengguna handphone ini yang memiliki hobby yang sama yaitu mengoprek handphone Motorola E398 ini.
Saya yakin jika Nexian menganut Upgradeable Handphone, maka semakin banyak pengguna-pengguna Handphone Nexian di Indonesia, karena pada kebanyakan orang Indonesia memiliki sifat tidak puas, ingin sesuatu yang lebih dan lebih, sehingga hal ini mendorong kreativitas-kreativitas baru yang bisa muncul dari rasa tidak puas itu (dalam arti positif maupun negatif) yang bisa diupgrade dari handphone Nexian yang mereka miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar